Selasa, 21 Februari 2023

Galon Palsu, Benarkah Berbahaya Bagi Tubuh?

Berawal dari cuitan Chef Devina Hermawan yang sempat viral di jagat maya pada tempo hari, membuat banyak netizen akhirnya dibuat khawatir dengan hal ini. Pasalnya dalam cuitan tersebut Chef Defina menyinggung mengenai Konferensi Pers yang dilakukan oleh Polres Cilegon Polda Banten pada Jumat (22/07). Dimana dalam Konferensi Pers tersebut, Polres Cilegon Polda Banten mengungkap adanya kasus tindak pidana perlindungan konsumen dan pangan mengenai pemalsuan atau pengoplosan air minum dalam kemasan (AMDK). Sontak hal itu membuat saya khawatir dengan keaslian air galon yang saya dan keluarga konsumsi selama ini. Pasalnya galon palsu ini terjadi pada merk galon yang sudah lama beredar di Indonesia. Pelaku membuat seolah-olah galon tersebut asli berasal dari pabrik produsen, sehingga hal inilah yang banyak membuat konsumen mudah tertipu. Sungguh ironi memang, lagi dan lagi konsumen yang dirugikan jika kasus pemalsuan ini terus berlarut tanpa adanya solusi yang konkrit. 



Berdasarkan penuturan Kapolres Cilegon Polda Banten AKBP Eko Tjahyo Untoro saat Konferensi Pers, setidaknya ada 5 orang pelaku yang telah di amankan terkait tindak kejahatan ini. Modus yang dipakai pelaku yakni memalsukan air minum di isi dengan air yang berasal dari air depot yang kemudian akan distribusikan ke warung dan agen sekitarnya. Tutup galon dan badan galon yang digunakan asli dari brand, namun hanya isi airnya saja yang diganti, sehingga sulit untuk dideteksi oleh mata konsumen. Menurut pengakuan pelaku, tindak kejahatan ini telah ia lakukan hampir 2 tahun lamanya. Pelaku mengatakan mampu memproduksi 100 galon palsu setiap harinya atau 2500 galon palsu dalam sebulan. Dari hasil pemalsuan air galon ini pelaku berhasil meraup keuntungan sebesar Rp. 28 juta dalam sebulan.

 


Solusi Dari Produsen

Dengan adanya kasus kejahatan seperti ini, konsumen tentu sangat dirugikan. Pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tubagus Haryo, mendesak pihak produsen pemasok air galon dalam kemasan dapat memberikan solusi yang responsif dari adanya tindakan pemalsuan ini. Menurut catatan kepolisian setidaknya hampir setiap tahunnya selalu ditemukan tindak pemalsuan air galon tersebut. Hal ini memang bukanlah hal yang baru, karena sebelumnya sudah marak ditemui kasus seperti ini dalam beberapa tahun kebelakang. Pada tahun 2011, kasus serupa di temukan di Bantul, lalu menyusul di Kota Depok (2016), Tangerang Selatan (2017), Pandeglang (2018), Magetan (2020), dan Cilegon (2022).


Atas desakan yang diberikan oleh pihak YLKI adanya informasi yang akhirnya disampaikan oleh produsen terkait hal ini yakni konsumen diminta untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu sesaat sebelum membeli air galon tersebut, dengan cara menyamakan nomor kode produksi yang berada di badan galon dan tutup galon. Nyatanya hal ini tidak memberikan solusi yang cukup memuaskan, bagaimana kalau kondisinya ialah tutup dan galon adalah asli bernomor kode produksi yang sama namun dioplos atau diisi dengan air yang bukan berasal dari produsen galon air kemasan tersebut. Hal ini yang sangat disayangkan, produsen dianggap tidak becus untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada konsumennya. Hal ini berimbas pada menurunnya penjualan air galon dalam kemasan yang dikeluhkan oleh beberapa pedagang di daerah Cilegon, Serang. 


Menanggapi hal tersebut, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ikut turun tangan untuk mendesak agar produsen dapat mengevaluasi mata rantai  distribusinya dan kualitas produknya dengan cara merubah tutup galon menjadi tutup galon sekali pakai ataupun dengan teknologi untuk mengubah segel kemasan serta memodifikasi kemasan dalam kurun waktu tertentu, demi meminimalisir tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab seperti ini. Senada dengan YLKI, pihak BPKN juga mendorong pemerintah untuk ikut serta mengawasi persoalan ini. Pengawasan pemerintah sangatlah diperlukan pada berbagai aspek seperti sumber air, logistik air, distribusi, hingga adanya potensi terkontaminasi air dengan bahan-bahan yang berbahaya.


Bahayakah Air Galon Palsu Untuk Kesehatan?

Setelah tidak adanya penanganan yang berarti dari pihak produsen, hal ini lantas membuat saya berpikir aman kah galon palsu ini untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang? jawabannya adalah tentu tidak.

Dari beberapa sumber yang saya dapati, para ahli kesehatan menjabarkan akan adanya penyakit yang akan mengintai kesehatan apabila air galon palsu ini terus di konsumsi. Air mineral yang di konsumsi oleh tubuh harus lah memiliki sertifikasi telah teruji dan ber Standar Nasional Indonesia (SNI). Air galon kemasan tersebut pun juga harus melalui berbagai macam tahapan uji kelayakan dimulai dari pengambilan air yang berasal dari sumber mata air yang jernih, tahapan penyaringan, disinfeksi, sampai pada pembersihan kemasan yang meliputi badan serta tutup galon. Jika salah satu dari tahapan itu dilewati tentunya akan berbahaya sekali untuk di konsumsi oleh tubuh. Berbagai macam bakteri dan penyakit pun akan menyerang metabolisme tubuh seperti, diare, tifus, muntahber dan berbagainya.



Mengenali Ciri Khas Air Galon Palsu

Air mineral galon dapat dikatakan layak untuk dikonsumsi apabila memiliki tiga syarat, yakni tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. 


Kita sebagai konsumen pun dituntut untuk lebih cermat lagi dalam memilih dan memilah galon yang asli dan yang palsu. Berikut ciri-ciri galon palsu yang dapat diperhatikan sebelumnya;


  1. Hal yang pertama dapat kita perhatikan adalah dari fisik air mineral itu sendiri. Warna dari air mineral palsu memiliki warna yang agak keruh. Untuk mengetahuinya konsumen dapat mengocok air galon tersebut terlebih dahulu untuk melihat perbedaannya.

  1. Air mineral palsu, biasanya memiliki bau yang tidak biasa akibat sudah terkontaminasinya air tersebut. Sedangkan air mineral yang asli tidaklah berbau.

  1. Apabila saat diminum rasa air mineral tersebut terasa lebih kesat bisa dicurigai itu merupakan air mineral palsu. Rasa kesat yang didapati setelah meminum air tersebut berasa dari debu-debu yang telah mengontaminasi air galon tersebut, sehingga menimbulkan rasa seperti ada debu yang menempel di langit-langit mulut.

  1. Pastikan tutup galon sulit untuk diputar dan tidak bocor, serta perhatikan pula tanggal kadaluwarsa dan izin produksi air mineral galon tersebut.


Semoga dari berbagai ciri-ciri diatas dapat memudahkan konsumen agar tidak terkecoh dengan galon palsu lagi. Sebagai ibu rumah tangga memang sangat penting untuk kita ketahui 

edukasi seperti ini demi menjaga keluarga tercinta tetap sehat dan ceria.


Sumber:


Share:

Jumat, 16 Desember 2022

Selasa, 13 September 2022

Mengenal Trend Sunat Pada Bayi Lebih Dekat Lagi


"Sunat pada bayi?" "Masih bayi sudah di sunat?" "Tidak kasihan memangnya?" Kurang lebih begitulah sepenggal respon orang-orang terdekat yang saya dapati ketika mendengar kata sunat pada bayi. Memang trend ini terbilang cukup tabu, karena kurangnya edukasi yang kita dapatkan. Belum lagi dengan mitos, kebiasaan, serta adat istiadat yang sangat kental bagi orang Indonesia, menjadikan sunat pada bayi begitu terlihat "menyeramkan". Padahal tanpa disadari banyak sekali manfaat yang si kecil akan dapatkan dari tindakan sunat pada usia dini tersebut. Jadi apakah sunat pada bayi merupakan "trend" belaka? Tentu tidak Ferguso. 😋 Yuk kita bahas lebih detailnya lagi, berdasarkan pengalaman pribadi ketika menyunati putra kedua kami Salman Muhammad Xavier, di usia 10 hari.


Apa itu Sunat?

Sunat atau Khitan ialah prosedur yang dilakukan pada pria dewasa maupun anak-anak, sunat merupakan hal wajib bagi pria muslim dan beberapa agama lainnya, karena mengingat manfaat yang diperoleh bagi kesehatan begitu besar.  Sunat merupakan tindakan operasi kecil pada bagian penis pria, dimana kulit yang menutupi ujung penis tersebut diangkat atau yang biasa disebut kulup. 


Dokumentasi pribadi
Share:

Jumat, 16 April 2021

It's All About Toilet Training Salma




Bismillah... dimulai dengan menghela nafas terlebih dahulu sebelum menuangkan experience mahal ini kedalam sebuah tulisan. Yups, Toilet Training !! memang benar ya sesulit itu? memang benar ya sedrama itu? setidaknya pertanyaan ini yang terus bergelayut dalam benak saya sebelumnya, sampai-sampai eksekusinya membuat saya menjadi ragu dan maju mundur. Sebelum kita membahas pengalaman saya sukses dalam men-Toilet Training Salma dalam seminggu, baiknya kita berkenalan terlebih dahulu apa itu Toilet Training sendiri.


Apa itu Toilet Training ?

Toilet training merupakan fase yang memang harus si Kecil lalui, dalam fase ini si Kecil mulai diperkenalkan untuk mulai Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) di toilet selayaknya orang dewasa lakukan. Memulai toilet training yang disarankan oleh para dokter anak adalah pada rentang usia 18 bulan hingga 24 bulan, dimana pada usia ini dianggap adalah usia ideal bagi si Kecil untuk memulai toilet training. Namun perlu diperhatikan, sebenarnya usia hanyalah sebuah angka, yang terpenting adalah kesiapan dari si Kecil dan moms terlebih dahulu yang harus diperhatikan. Berikut tanda-tanda saat si Kecil sudah siap untuk memulai lepas diapers;

  • Si Kecil mulai dapat membuka celananya sendiri.
  • Pastikan si Kecil mulai dapat menyampaikan apa yang sedang ia rasakan, dan mampu untuk berkomunikasi minimal dengan gesture tubuh.
  • Si Kecil sudah mengerti intruksi sederhana.
  • Tertarik dengan hal baru misal, diajak ke toilet atau tertarik dengan celana dalam baru.
  • Mulai menunjukan bahwa dia tidak nyaman memakai diapers, apalagi saat diapers nya basah atau penuh.

Apabila si Kecil mulai menunjukan tanda-tanda seperti diatas, lalu bagaimana tahap selanjutnya? ya, tinggal ekseskusi saja moms. Tapi ingat tetap ada aba-abanya, jangan terburu-buru justru akan menggagalkan misi itu tersendiri.

  • Siapkan mental moms, karena ini adalah proses yang tidak instant. Butuh proses yang berjalan terus menurus dan berulang serta kesadaran dari si Kecil tersendiri agar proses ini berhasil.
  • Selain mental, emosi juga perlu moms kendalikan. Karena pastinya didalamnya dipenuhi drama yang luar biasa sedapnya, ngompol-ngompol dikit ah.. jangan kaget moms, itu syudah biasa!
  • Bulatkan tekat dan ajak pasangan maupun keluarga seperti kakek, nenek, om, tante, ataupun pengasuh untuk memuluskan misi ini.
  • JANGAN MEMAKSA !! kalau tidak mau gagal diawal dan berakibat memperpanjang masa toilet training ini berlangsung.
  • Pastikan kondisi moms dalam keadaan sehat dan tidak sibuk, tidak sedang berpergian atau hamil (kecuali yang nekat kayak saya hamil pun dihajar :P )
  • Kumpulkan referensi mengenai toilet training sebanyak-banyaknya, seperti tips dan sebagainya dari berbagai sumber seperti talkshow online atau sharing bersama teman. Tapi ingat jangan jadikan mereka sebagai patokan mutlak, kesiapan si Kecil akan berbeda-beda bentuk dan responnya.
  • Siapkan potty training agar menggugah minat si Kecil, tapi ini optional karena tidak berlaku untuk Salma :(
 
Toilet Training Salma

Berawal dari ucapan adik saya tempo hari yang membuat saya berfikir "Kak, Salma gak diajarin lepas pampers? nanti repot loh ada bayi lahir, double pengeluaran pula untuk pampers." kurang lebih begitu yang adik saya katakan. Sontak ini membuat saya terbangun dari lamunan panjang karena terlena dengan kepraktisan pemakaian pampers. Apalagi usia Salma saat ini bahkan sudah lewat dari batas usia ideal toilet training. Oke sejak saat itu, saya pun memutuskan untuk membulatkan tekat, tanpa peduli kondisi yang sedang hamil 5 bulan karena dalam fikiran saya kalau bukan sekarang kapan lagi?! sebelum adiknya lahir ini mungkin waktu yang tepat.

Setelah menyampaikan niat ini pada Pak suami, saya mulai membeli 3 buah celana klodis atau celana toilet training. Celana ini dapat menampung 1x buang air kecil jadi tidak akan membuat urine si kecil berceceran di lantai. Sembari menunggu pesanan celana klodis ini datang, sembari terus-terusan saya sounding kepada Salma bahwa sebentar lagi Salma akan lepas pampers, dan mulai BAK BAB di toilet. Walaupun seringkali sounding ini berakhir tidak ia hiraukan, tapi tetap saya tidak putus semangat. Saya terus membisikkannya saat bermain, saat mandi, saat tidur, kapanpun saya terus sounding sampai mulut ini berbusa rasanya 😛😝
 
 
Proses toilet training pun dimulai, Day 1


Ternyata sesuai dugaan saya, membujuk Salma untuk BAB di kamar mandi tidak semudah saat mengajak ia untuk memakan lolipop 😔 seringkali saya dibuat kehabisan akal untuk membujuknya. Walaupun perlu waktu yang lama untuk membujuknya ke toilet, namun BAK relatif lebih mudah untuk Salma terapkan. Berbeda hal nya dengan BAB, memasuki hari kedua Salma tiba-tiba ingin BAB. Saat ia menunjukan gesture akan BAB, saya langsung spontan untuk mengajaknya ke toilet dan apa yang terjadi ?? si Kecil menolak dan akhirnya mulesnya pun hilang, BAB nya tidak jadi bahkan hal ini terjadi sampai 3x. Saya sempat khawatir dengan hal ini, apa harus memakaikannya pampers lagi khusus untuk BAB? kalau begini ceritanya tentu juga tidak baik untuk kesehatannya. tapi oke saya tetap bersikeras dan menguatkan dalam hati " Ayo Salma kamu pasti bisa". 
 
Hampir tiap 2 atau 3 jam sekali saya mencoba untuk membujuknya untuk pergi BAK ataupun BAB ke toilet, untuk kali ini Salma mau tanpa perlu membujuk terlalu lama dan rupanya ia sudah tidak tahan untuk BAB. Namun apa yang terjadi? sesampainya di toilet Salma kesusahan untuk mengedan karena dalam posisi berdiri. 
 
Kasus yang berbeda pun saya alami, jadi Salma entah mengapa tidak mau duduk di potty training yang sudah saya sediakan. Jika kalian berfikir mungkin potty nya kurang menarik? jangan sedih, saya sampai membelikannya dua jenis potty yang berbeda, satu yang duduk di potty, sedangkan yang satu lagi menggunakan tumpuan tangga untuk duduk langsung di toilet. Salma lebih memilih jongkok langsung dilantai, namun semenjak ada jangkrik 😂 di toilet sepertinya dia trauma dan tidak mau lagi jongkok. Semua aktifitas BAK dan BAB nya dilakukan dalam posisi berdiri. It's okay dalam benak saya masalah ini kita bereskan belakangan yang penting Salma mau dan terbiasa untuk pergi ke toilet dulu goals nya. 
 
Potty training model tangga


Potty training model dudukan bawah


Kembali dihari kedua saat BAB Salma yang tak kunjung selesai karena posisinya berdiri menyulitkannya untuk mengedan, hal ini pun terjadi sekitar 2 jam lebih. Yes, 2 jam!! dari Azan Zuhur sampai Azan Ashar si Kecil masih dalam posisi yang kesulitan mengedan dan berdiri. Drama lainnya pun terjadi, saat itu sudah pasti Salma menangis tidak berhenti lantaran ia mengantuk dan lelah berdiri. kondisi rumah sepi hanya ada saya dan Salma saat itu, karena Pak suami sedang tidak dirumah. Entah mungkin karena bawaan hormon hamil atau tidak aku pun jadi tersulut emosi, aku merasa toilet training ini sulit sekali karena hanya saya yang menanggung. Dalam keadaan Salma yang menangis saya pun ikut menangis, betapa tidak sedih saat itu, saya merasa tidak tega melihatnya berdiri selama itu. Sesekali saya mengajaknya keluar, untuk membujuknya memakai pampersnya lagi, dalam hati saya "oke saya menyerah saat ini." Namun Salma menolak untuk saya dekati dan tangisnya semakin menjadi. dalam keadaan kalut saya menelfon pak suami sambil menangis, sungguh jika diingat saat itu benar-benar berat sekali rasanya. 
 
Lalu saya pun menumpahkan kestressan saya dalam menjalani proses ini kepada pak Suami. Suami hanya mengkhawatirkan kehamilan saya yang sudah cukup besar dan meminta saya untuk tenang serta tidak terlalu memaksa Salma. Namun kita sepakat agar proses ini tetap dijalankan.
 
Memasuki hari ke 4, Salma mulai mengompol saat tidur malam. Saya memutuskan untuk melepas diapers seutuhnya agar dia terbiasa dengan sensasi basahnya. Namun ternyata saat celananya basah ia merasa tidak nyaman sendiri dan meminta untuk dibersihkan di toilet. Disinilah waktu yang tepat untuk saya memuluskan sounding saya sebelumnya " Nah kan, kalau Salma tidak pipis di kamar mandi jadi celananya basah tuh. Bau, jorok kan?! nanti lain kali kalau mau pipis bilang mama dulu ya". 
 
Di hari ke 5, Salma mulai mau diajak ke toilet namun masih dengan bujukan yang ekstra panjang. Tidak jarang karena susahnya membujuk anak ini, yang terjadi adalah pipis di lantai pun tak terelakkan lagi. Namun ternyata inilah awal dimana Salma mulai memahami kalau pipis di celana akan membuatnya tidak nyaman.
Saat itu dia justru histeris saat melihat pipisnya dilantai. Entah kenapa emosi saya saat itu pun juga cukup tenang, saat dia ngompol saya justru lega sekaligus ini pembelajaran buat Salma, saya percaya ada makna dari sebab akibat ini. 

Dihari ke 6, betapa bahagianya saya saat itu Salma sudah mulai mengatakan sendiri tanpa saya ingatkan untuk BAK. Dan berlanjut ke hari ke 7 Salma sudah benar-benar mengerti kalau ingin BAK BAB di kamar mandi dan selalu memberi tahu saya terlebih dahulu.

MasyaAllah, takjub rasanya. Padahal saya sudah menguatkan hati "oke ini akan berjalan lama atau paling cepat pasti sebulan. Namun ternyata Salma diluar ekspektasi saya.

Tips Toilet Training Salma

1. Siapkan celana klodiz jika perlu, gunanya agar urine tidak langsung berceceran dimana-mana. Tapi satu sisi celana dalam biasa juga perlu, agar anak melihat sendiri visual urine yg menggenang kalau ia mengompol. Karenakan kalau pakai klodiz hanya basah, tapi tidak berceceran.

2. Coba siapkan storage box ditempat yang mudah dijangkau, jadi saat tiba-tiba si Kecil ngompol di malam hari, kita tinggal ambil aja celana baru tanpa gubrak gabruk lemari.

Storage box DIY dari kardus bekas



3. Sounding dengan berbagai
cara, salah satunya dengan film animasi yang banyak tersedia di YouTube. Berikut link nya 😀








Dari film seperti ini terkadang dapat membuat si Kecil lebih memahami maksud dari toilet training ini, masih banyak sebenarnya film animasi lainnya.

4. Download Aplikasi Potty Whiz, ini menurut aku membantu sekali. Dalam aplikasi ini ada fitur pencatat waktu, jadi jam berapa terakhir kali si Kecil pipis bisa terpantau, bahkan tersedia pula alarm untuk mengingatkan si Kecil pipis. Serta yang paling saya suka adalah fitur bintang-bintang saat kita memasukan catatan kedalam nya. Setiap si kecil berhasil pipis dikamar mandi, fitur ini akan memberi ucapan "Well done" dengan gambar bintang dan suara khas kembang api. Salma sangat tertarik dengan ini, jadi setiap dia mau pipis atau sesudah pipis saya akan beri bintang dari fitur ini 😂 bersyukur dia tertarik.

Aplikasi ini bisa di download di playstore, berikut linknya:  Aplikasi Potty Whiz





5. Jangan memaksa! Secara tidak sadar saya pun ternyata pernah memaksa Salma untuk memakai potty training nya beberapa bulan lalu. Saat itu Salma sangat antusias dengan potty training nya, namun hanya dibuat main jadi saya paksa untuk duduk disana jika pipis saja dan bukan untuk dia mainkan. Nah sejak saat itu, Salma sepertinya menjadi tidak mau menggunakan potty training nya lagi. Kemudian, kurangnya konsisten dari saya untuk melakukan toilet training membuat proses ini harus berhenti dan mau tidak mau, prose ini pun harus dimulai lagi dari awal yaitu beberapa hari yg lalu. 


Itulah perjalanan toilet training Salma yang MasyaAllah ❤️. Terimakasih sudah membaca sampai akhir tulisan yang cukup panjang ini 
Intinya dalam toilet training diperlukan kerjasama yang baik dari kedua orangtua, konsisten terus menerus untuk melakukan proses tersebut, perlahan dan tidak memaksa.

Perlu diingat Moms, proses ini memang harus dilalui jangan merasa stress sendiri ya. Biarkan si Kecil beradaptasi dan waktu yang akan menjawabnya 🥰

Semangat terus untuk moms hebat diluar sana.. 
















 
 



Share:

Senin, 29 Maret 2021

SAPO TAHU SEAFOOD




Siapa disini yang kalo makan tofu suka kayak aku "kesurupan" soalnya saking sukanya jadi suka gak inget orang hehehe. Nah kebetulan aku lagi ngidam banget kepingin makan sapo tahu jadi nguprek-nguprek deh di dapur. nih aku share resepnya ya, rasanya lumayan kok 11 12 sama sapo tahu yang ada di Resto Bakmi Buncit favorit aku.


Bahan-Bahan:

  • Bawang putih 2 siung
  • Bawang merah 5 siung
  • Tofu telur 1pcs
  • Cumi secukupnya
  • Udang secukupnya 
  • Jamur merang secukupnya
  • Baso secukupnya
  • Wortel
  • Brokoli
  • Sawi putih
  • Saori saus tiram 1Sdm
  • Kecap asin 1 sdt
  • Minyak wijen 1 sdm
  • Gula, garam, merica dan kaldu jamur bubuk secukupnya
 
 
Langkah-Langkah
 
  • Iris duo bawang, kemudian tumis hingga harum, setelahnya masukkan irisan baso dan tumis bersamaan
 
Irisan duo bawang, baso dan wortel

  • Setelah mulai harum, masukkan wortel dan air secukupnya. Rebus hingga wortel empuk
  • Campurkan brokoli 
  • Kemudian campurkan sawi putih dengan jamur merang
  • dan yang terakhir masukkan udang dan cumi, masak sebentar. jangan terlalu lama karena bisa mengakibatkan cumi mengkerut dan alot
  • Jangan lupa beri seasoning, dan diicip dulu, kalau kurang asin tambahkan dikit demi sedikit sambil diicip kembali
 
Sapo tahu seafood

  • Setelah sayur matang, lanjut mengggoreng tofu telurnya. iris tipis tofu telur, kemudian beri taburan maizena kemudian goreng di api panas dan campurkan kedalam sapo tahunya. siap disantap dengan nasi hangat 
 
 
Tofu telur merek Sakake (ada logo halal, aman) 

Tofu setelah di goreng


Yuk recook, siap-siap ketagihan ya apalagi kalau pake sambalnya, jadi pedes-pedes seger gimana gituuuu... Tinggalkan komentar ya dibawah kalau kalian dibikin ketagihan dengan resep ini.


Semoga Bermanfaat, Salam perut kenyang!!


 
Share:

Kamis, 25 Maret 2021

Nasi Liwet Rice Cooker Ala Anak Kos


 


Saat masih Abege dulu, memasak yang ada dalam benakku adalah suatu hal yang ribet dan sulit, tapi ternyata dugaanku salah besar. Seperti menu simple yang jadi andalanku saat harus memasak dengan waktu yang terbatas bak Master Chef yang sedang berkompetisi. Aku yakin resep ini juga sangat berguna banget untuk kakak dan adik yang sedang berjibaku menyusun skripsi di Kos-an, karena gak butuh waktu banyak dan perut kalian akan tetap terisi dengan nasi yang gurih menggoda ini. Jadi perut kenyang, fikiran pun akan lebih fokus bukan begitu ?? Ehh.. tapi kenapa jadi panjang kali lebar nih pembahasan kita, kok jadi bahas skripsi, oke yuk kembali ke topik utama. 


Bahan-Bahan:

  • Beras secukupnya (me: 4 cangkir)
  • Ikan teri medan secukupnya
  • Bawang putih 3 siung
  • Bawang merah 5 siung
  • Cabai merah keriting 5 siung
  • Cabai rawit merah 5 siung 
  • Sereh, memarkan
  • Daun salam 3 lembar
  • Daun jeruk 4 lembar
  • Minyak untuk menumis
  • Garam 1 1/2 sdt
  • Merica 1/2 sdt
  • Gula 1 sdt
  • Kaldu jamur 1sdt


 Langkah-langkah:

  • Rendam ikan teri terlebih dahulu dalam air hangat sekitar 10 menit, kemudian buang airnya dan biarkan agak mengering karena selanjutnya akan kita goreng. Setelah di goreng hingga kecoklatan, sisihkan.

Teri medan direndam di air hangat terlebih dahulu


  • Cuci bersih bahan lainnya. Iris tipis bawang dan cabai, memarkan sereh, lalu tumis sebentar hingga harum.

Semua bahan di cuci bersih



Tumis bahan hingga harum



  • Cuci beras dan masak seperti biasa, masukkan tumisan bawang sereh dan cabai kedalamnya, tambah garam sesuai selera, tambah air aduk rata masak hingga matang.  
  • Setelah nasi matang, masukkan ikan teri (masukkan belakangan agar ikan tetap garing), tambahkan juga sisa minyak menumis ikan agar gurih. Aduk rata, koreksi rasa, siapkan disajikan selagi hangat dengan lauk pauk dan sambal bawang 😁 
 
 
Nah, mudah bangetkan !! Sekarang gak perlu lagi tuh masak nasi liwet pakai panci nanak nasi yang besar ternyata pakai rice cooker juga jadi loh.. 
 
Yuk recook, siap-siap ketagihan ya apalagi kalau pake sambel dan lalapan aduhduh laper euy jadinya... Tinggalkan komentar ya dibawah kalau kalian dibikin ketagihan dengan resep simple nan menggoda ini.


Semoga Bermanfaat, Salam perut kenyang!!
Share:

Senin, 08 Maret 2021

Mama's Choice Baby Rash Cream, Pertolongan Pertama Pada Ruam di Kulit si Kecil








Pernahkah mama mendapati kulit si Kecil tiba-tiba memiliki lecet, memar dan kemerahan? Apa respon si Kecil? Lalu, bagaimana mama mengatasi kondisi kemerahan di kulitnya? Yuk simak pengalamanku mengenai memar kemerahan di kulit si Kecil ^_^
 

Sebagai new mom pastinya mengurus bayi sangatlah menyenangkan dan tentu memiliki tantangannya tersendiri. Dari merawat hingga memastikan pemilihan skincare yang tepat untuk kulitnya yang masih cenderung sensitive adalah merupakan perkara yang gampang-gampang sulit. Seperti yang pernah aku alami pada saat Salma berusia new born,
Saat itu aku cukup panik ketika mendapati kulitnya memerah disekitar area bokong. Belum lagi Salma pun juga menangis rewel karena gatal yang dirasakan akibat luka yang dialaminya, saat itulah aku baru mengetahui bahwa inilah yang disebut "Ruam".
Memanglah menjadi ibu baru haruslah didampingi dengan berbagai pengetahuan pendukung agar tidak panik kedepannya.


Mengenal Berbagai Macam Ruam, Penyebab dan Kiat Mengatasinya


Ruam atau luka kemerahan pada kulit si Kecil sebenarnya merupakan hal yang umum sekali terjadi, apalagi jika si Kecil menggunakan diapers atau popok sekali pakai. Namun mama juga setidaknya harus mengetahui berbagai jenis ruam tersebut, karena ruam kendatinya tidak hanya terjadi di area bokong akibat pemakaian diapers saja. Ruam juga biasa terjadi di area lipatan leher karena biang keringat atau di sekitar wajah karena air liur. Bentuk ruam yang memerah disertai luka memar dan lecet sangatlah menggangu, karena biasanya meninggalkan rasa yang cukup gatal sampai perih jika tersentuh oleh sesuatu misal diapers, jika ruam terjadi di sekitar bokong. Wajar saja hal ini akan membuat si Kecil menjadi gelisah dan lebih rewel dari sebelumnya.

Penyebab dari terjadinya ruam, faktor utamanya adalah masih sangat sensitive nya kulit si Kecil, sehingga apabila kulit si Kecil terlalu lama bersentuhan dengan urine dan tinja ataupun pemakaian diapers yang terlalu sempit, maka hal inilah yang akan menimbulkan infeksi serta ruam setelahnya.

Ruam pada kulit si Kecil sebenarnya tidak perlu terlalu mama khawatirkan asalkan mama telah mengetahui kiat pertolongan pertama pada kulit nya. Pertolongan pertama yang biasa dilakukan oleh para mama ketika si Kecil mengalami ruam, adalah dengan mengoleskan kulit yang terkena ruam dengan salep khusus yang memang dirancang untuk kulit bayi yang masih sangat sensitive. Seperti Mama's choice Baby Rash Cream yang merupakan rangkaian produk dari Mama's Choice, Skincare inilah yang menemaniku dalam merawat kulit tubuh Salma sejak dia bayi hingga sekarang.

Mama's Choice Baby Rash Cream


Mama's Choice merupakan lokal brand yang aman untuk digunakan si Kecil, karena memang Mama's Choice memiliki kandungan yang alami serta telah bersertifikasi halal. Point ini sesuai dengan tagline yang mereka usung yaitu #SeamanPelukanMama.

Baru-baru ini Mama's Choice baru saja meluncurkan produk baru nya yaitu Mama's Choice Baby Series yang didalam rangkaian tersebut terdapat salah satunya adalah Mama's Choice Baby Rash Cream.


Rangkaian Mama's Choice Baby Series


Mama's Choice Baby Rash Cream ini merupakan salep ruam sekaligus salep biang keringat favoritku yang terbukti efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang kerap terjadi di kulit si Kecil, karena memang kandungan yang di milikinya sangatlah istimewa. Terdiri dari 8 jenis kebaikan herbal alami yaitu Centella Asiatica, Rosemary, Sweet Almond, Green tea, Licorice, Chamomile, Japanese Knotweed, dan Skullcap yang masing-masingnya memiliki manfaat yang sangat baik pada kulit si Kecil. Seperti 3 bahan yang terkandung didalamnya yaitu Centella Asiatica, Rosemary, Sweet Almond yang memiliki manfaat merawat, melindungi dan menutrisi kulit si Kecil yang sedang terkena ruam.
 
 

Mama's Choice Baby Rash Cream (Tampak depan)


Detail Kemasan, Tekstur, Aroma dan Harga


Inilah yang selalu membuat aku tertarik dengan produk yang brand Mama's Choice keluarkan, karena pasalnya bukan hanya dari segi manfaat, namun penampilan dari setiap produknya sangatlah diperhatikan matang-matang. Berbeda dengan kemasan sebelumnya yang di desain begitu manis dengan dominan warna pink, kini Mama's Choice memilih warna kuning untuk rangkaian Mama's Choice Baby Series.


Dalam setiap kemasan Mama's Choice Baby Rash Cream berisi 50 gr, yang di kemas dalam tube plastik yang berukuran kecil dan ringan, yang pastinya cocok bila dibawa berpergian karena tidak memakan banyak tempat.

Dari segi kemasannya menurut saya terbilang sangat higienis, karena pasalnya tutup kemasan tube baby rash cream ini berbentuk fliptop serta dilengkapi segel alumunium didalamnya sehingga sudah jelas terjamin kebersihannya.

Sementara dalam box kemasannya, Mama's Choice menyematkan berbagai informasi penting seperti komposisi bahan-bahan herbal didalamnya, cara pemakaian, tanggal pembuatan dan tanggal expired hingga logo halal MUI. 
 
 

Mama's Choice Baby Rash Cream (Tampak belakang)



Logo sertifikasi halal MUI
 
 

Baby rash cream dari Mama's Choice ini sebenarnya tidak terdapat tambahan parfume, namun jika dicium wanginya tetap meninggalkan aroma yang super lembut.

Selain kemasan, tekstur dari Mama's Choice Baby Rash Cream juga menjadi perhatian tersendiri untukku. Berbeda dengan baby rash cream milik brand lain yang memiliki tipe cream yang sulit meresap dan seringkali justru meninggalkan ampas di lipatan tubuh bayi. Tekstur baby rash cream dari Mama's Choice ini super lembut dan mudah sekali meresap, tentunya ini memudahkan kita para mama untuk mengoleskan cream ke daerah-daerah tertentu.
 

Tekstur berwarna putih, mudah meresap & tidak lengket
 
 

Untuk harganya sendiri, terbilang cukup terjangkau dengan berat bersih 50 gr mama hanya perlu membayar sebesar IDR 89.000 saja.

Cara Pemakaian Mama Choice Baby Rash Cream


Saat Salma mengalami ruam popok, aku mengoleskan cream tersebut secara rutin. 
Aku memilih waktu mengoleskan setiap sehabis mandi dan saat mengganti diapers
Oleskan tipis dan merata secara rutin sebagai upaya pencegahan.

Salma & mama tidak worry lagi berkat Mama's Choice
 
 

Nah setelah mengenal baby rash cream dari Mama's Choice yuk segera stock di rumah, karena mengantisipasi adalah cara yang paling ampuh untuk menghindari ruam pada kulit si Kecil.
 

For More Information
(Klik link dibawah ini)


Share: