Berawal dari cuitan Chef Devina Hermawan yang sempat viral di jagat maya pada tempo hari, membuat banyak netizen akhirnya dibuat khawatir dengan hal ini. Pasalnya dalam cuitan tersebut Chef Defina menyinggung mengenai Konferensi Pers yang dilakukan oleh Polres Cilegon Polda Banten pada Jumat (22/07). Dimana dalam Konferensi Pers tersebut, Polres Cilegon Polda Banten mengungkap adanya kasus tindak pidana perlindungan konsumen dan pangan mengenai pemalsuan atau pengoplosan air minum dalam kemasan (AMDK). Sontak hal itu membuat saya khawatir dengan keaslian air galon yang saya dan keluarga konsumsi selama ini. Pasalnya galon palsu ini terjadi pada merk galon yang sudah lama beredar di Indonesia. Pelaku membuat seolah-olah galon tersebut asli berasal dari pabrik produsen, sehingga hal inilah yang banyak membuat konsumen mudah tertipu. Sungguh ironi memang, lagi dan lagi konsumen yang dirugikan jika kasus pemalsuan ini terus berlarut tanpa adanya solusi yang konkrit.
Berdasarkan penuturan Kapolres Cilegon Polda Banten AKBP Eko Tjahyo Untoro saat Konferensi Pers, setidaknya ada 5 orang pelaku yang telah di amankan terkait tindak kejahatan ini. Modus yang dipakai pelaku yakni memalsukan air minum di isi dengan air yang berasal dari air depot yang kemudian akan distribusikan ke warung dan agen sekitarnya. Tutup galon dan badan galon yang digunakan asli dari brand, namun hanya isi airnya saja yang diganti, sehingga sulit untuk dideteksi oleh mata konsumen. Menurut pengakuan pelaku, tindak kejahatan ini telah ia lakukan hampir 2 tahun lamanya. Pelaku mengatakan mampu memproduksi 100 galon palsu setiap harinya atau 2500 galon palsu dalam sebulan. Dari hasil pemalsuan air galon ini pelaku berhasil meraup keuntungan sebesar Rp. 28 juta dalam sebulan.
Solusi Dari Produsen
Dengan adanya kasus kejahatan seperti ini, konsumen tentu sangat dirugikan. Pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tubagus Haryo, mendesak pihak produsen pemasok air galon dalam kemasan dapat memberikan solusi yang responsif dari adanya tindakan pemalsuan ini. Menurut catatan kepolisian setidaknya hampir setiap tahunnya selalu ditemukan tindak pemalsuan air galon tersebut. Hal ini memang bukanlah hal yang baru, karena sebelumnya sudah marak ditemui kasus seperti ini dalam beberapa tahun kebelakang. Pada tahun 2011, kasus serupa di temukan di Bantul, lalu menyusul di Kota Depok (2016), Tangerang Selatan (2017), Pandeglang (2018), Magetan (2020), dan Cilegon (2022).
Atas desakan yang diberikan oleh pihak YLKI adanya informasi yang akhirnya disampaikan oleh produsen terkait hal ini yakni konsumen diminta untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu sesaat sebelum membeli air galon tersebut, dengan cara menyamakan nomor kode produksi yang berada di badan galon dan tutup galon. Nyatanya hal ini tidak memberikan solusi yang cukup memuaskan, bagaimana kalau kondisinya ialah tutup dan galon adalah asli bernomor kode produksi yang sama namun dioplos atau diisi dengan air yang bukan berasal dari produsen galon air kemasan tersebut. Hal ini yang sangat disayangkan, produsen dianggap tidak becus untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada konsumennya. Hal ini berimbas pada menurunnya penjualan air galon dalam kemasan yang dikeluhkan oleh beberapa pedagang di daerah Cilegon, Serang.
Menanggapi hal tersebut, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ikut turun tangan untuk mendesak agar produsen dapat mengevaluasi mata rantai distribusinya dan kualitas produknya dengan cara merubah tutup galon menjadi tutup galon sekali pakai ataupun dengan teknologi untuk mengubah segel kemasan serta memodifikasi kemasan dalam kurun waktu tertentu, demi meminimalisir tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab seperti ini. Senada dengan YLKI, pihak BPKN juga mendorong pemerintah untuk ikut serta mengawasi persoalan ini. Pengawasan pemerintah sangatlah diperlukan pada berbagai aspek seperti sumber air, logistik air, distribusi, hingga adanya potensi terkontaminasi air dengan bahan-bahan yang berbahaya.
Bahayakah Air Galon Palsu Untuk Kesehatan?
Setelah tidak adanya penanganan yang berarti dari pihak produsen, hal ini lantas membuat saya berpikir aman kah galon palsu ini untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang? jawabannya adalah tentu tidak.
Dari beberapa sumber yang saya dapati, para ahli kesehatan menjabarkan akan adanya penyakit yang akan mengintai kesehatan apabila air galon palsu ini terus di konsumsi. Air mineral yang di konsumsi oleh tubuh harus lah memiliki sertifikasi telah teruji dan ber Standar Nasional Indonesia (SNI). Air galon kemasan tersebut pun juga harus melalui berbagai macam tahapan uji kelayakan dimulai dari pengambilan air yang berasal dari sumber mata air yang jernih, tahapan penyaringan, disinfeksi, sampai pada pembersihan kemasan yang meliputi badan serta tutup galon. Jika salah satu dari tahapan itu dilewati tentunya akan berbahaya sekali untuk di konsumsi oleh tubuh. Berbagai macam bakteri dan penyakit pun akan menyerang metabolisme tubuh seperti, diare, tifus, muntahber dan berbagainya.
Mengenali Ciri Khas Air Galon Palsu
Air mineral galon dapat dikatakan layak untuk dikonsumsi apabila memiliki tiga syarat, yakni tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
Kita sebagai konsumen pun dituntut untuk lebih cermat lagi dalam memilih dan memilah galon yang asli dan yang palsu. Berikut ciri-ciri galon palsu yang dapat diperhatikan sebelumnya;
Hal yang pertama dapat kita perhatikan adalah dari fisik air mineral itu sendiri. Warna dari air mineral palsu memiliki warna yang agak keruh. Untuk mengetahuinya konsumen dapat mengocok air galon tersebut terlebih dahulu untuk melihat perbedaannya.
Air mineral palsu, biasanya memiliki bau yang tidak biasa akibat sudah terkontaminasinya air tersebut. Sedangkan air mineral yang asli tidaklah berbau.
Apabila saat diminum rasa air mineral tersebut terasa lebih kesat bisa dicurigai itu merupakan air mineral palsu. Rasa kesat yang didapati setelah meminum air tersebut berasa dari debu-debu yang telah mengontaminasi air galon tersebut, sehingga menimbulkan rasa seperti ada debu yang menempel di langit-langit mulut.
Pastikan tutup galon sulit untuk diputar dan tidak bocor, serta perhatikan pula tanggal kadaluwarsa dan izin produksi air mineral galon tersebut.
Semoga dari berbagai ciri-ciri diatas dapat memudahkan konsumen agar tidak terkecoh dengan galon palsu lagi. Sebagai ibu rumah tangga memang sangat penting untuk kita ketahui
edukasi seperti ini demi menjaga keluarga tercinta tetap sehat dan ceria.
Sumber: